Senin, 25 Februari 2013

Resep Cinta :: Unperfect Poffertjies for Perfect Love

  7 comments    
categories: 


I don’t know how much I love you, but I know your love to me is unconditional love.

Cinta, sudah pernah merasakan cinta ? Bagaimana rasanya ? Manis kah, asin kah, pahit kah ?
Hampir semua orang pasti pernah merasakan cinta, entah jatuh cinta, cinta bertepuk sebelah tangan atau cinta-cinta lainnya. Buat mereka yang sudah punya pasangan hidup (baca: suami/istri) mungkin sudah merasakan level cinta yang maha dasyat “unconditional love” dari pasangannya. Walaupun saya belum punya calonsuami, saya tau ada seorang lelaki yang punya cinta sekuat baja, sekokoh karang dan sesejuk embun untuk saya.

Minggu malam, gerimis tipis mengguyur kota Solo. Ibu saya pergi menjenguk tetangga yang sakit. Rumah dalam keadaan “sepi” tanpa ada yang bisa dimakan. Iseng saya cek ke dalam lemari penyimpanan, dilanjutkan inspeksi isi lemari pendingin. Ada beberapa jenis makanan cepat saji, tapi entah kenapa saya tidak berselera. Geloleran manja di kamar sambil brosing di www.resepkita.com , saya menemukan jajanan yang sering Ibu saya buat waktu saya masih kecil Poffertjies. Sekali lagi saya cek lemari penyimpanan dan lemari pendingin, Lucky me semua bahan tersedia tinggal eksekusi


Bahan utama nya cukup sederhana, ragi, tepung terigu, telur dan susu


Bahan pelengkapnya gula halus, garam dan margarin. Karena gula halus di simpan Ibu di lemari pendingin, jadilah dia mengumpal, tapi tenang hanya dengan sedikit tekanan dia akan kembali menjadi bubuk bubuk lembut, selembut cinta lelaki itu.


Well, ketika semua bahan sudah di siapkan, campur tepung terigu, ragi dan garam, kemudian masukan telur, aduk perlahan-lahan, terakhir tuangkan susu sedikit demi sedikit. Campur rata sampai tidak ada adonan yang mengumpal, diamkan selama 15 menit.


Sambil menunggu adonan yang di diamkan selama 15 menit, olesi cetakan poffertjies dengan margarin. Seharusnya cetakan untuk poffertjise lebih bulat lagi, sehingga saat matang bisa berbentuk seperti kelereng, tapi apa daya yang saya temukan hanya cetakan semacam ini yang kurang cekung but cooking must go on. Setelah 15 menit tuang adonan ke dalam cetakan, saat dirasa sudah matang segera balik poffertjise. Kata Ibu, masak itu harus pake feeling, dan yang jelas practice make perfect, jadi sebagai amatiran, bentuk yang kurang sempurna dan sedikit gosong dapat di maklumi.


Inilah hasil akhir poffertjis bikinan saya yang sudah di taburi gula-gula. Buat yang mau coba bikin bisa cek resepnya di SINI


Masih ingat lelaki yang saya sebut di awal cerita, he is My father. Awalnya dia bingung ketika ngicipin poffertjis bikinan saya, mungkin dalam hati dia bingung, makanan apa ini kok bentuknya aneh. (yang bikin masih amatir). Setelah di coba, beliau malah excited menyuapkan poffertjise saya ke adek dan mas glenn fredly.


Ahh how I love “this man” ,lelaki yang selalu menyediakan pundaknya saat saya ingin bersandar, yang selalu mengangkat saya saat saya jatuh, dan selalu ada saat saya membutuhkannya. Padahal ketika saya bahagia, sering saya melupakannya, memilih berbagi tawa dengan yang lainya, tapi tak pernah sekalipun ada amarah, tangannya selalu terbuka memberi pelukan lembut dan guyonan lucu membuat saya lupa pada dunia yang kadang tidak bersahabat.
 Dimataku dia begitu hebat, lebih hebat dari Superhero manapun yang pernah ku lihat. 
I love you ayah




Kamis, 14 Februari 2013

Two Way Cake dan Blush On dari Face on Face

  4 comments    
categories: 



bonjour belle !!

Ada yang udah tau tentang produk keluaran terbaru dari Mentholatum , yup ini adalah pabrikan yang juga memproduksi Lip Ice, Lip on Lip dan Skin Aqua sunblock kesayangan saya. Walaupun produk ini sudah release di pasaran sekitar akhir tahun 2012, tapi banyak khalayak yang masih meragukan tentang kualitas produk ini. Dua minggu yang lalu saya mendapat kiriman Two way cake dan blush on dari Face on Face.  Dan inilah hasil investigasi saya.

Kemasan produk ini sangat feminim dengan mengusung nuansa pink sebagai warna dasar. Saran saya jauhkan dari jangkauan anak-anak, apalagi kalo anak-anaknya seperti keponakan saya Zalfa,4 tahun, yang super centil dan lagi doyan doyannya berexperience menclemong-clemong mukanya sediri dengan lipstick, bedak, eyeshadow dan blush on. Kemarin saya sempet rebutan produk ini sama dia karena Zalfa tergiur melihat kemasan face on face yang super eye-catching, ala-ala princess atau barbie.
 FYI: Walaupun belum bisa baca Zalfa, sudah bisa membedakan mana bedak,mana blush-on mana eyeshadow.


Two Way Cake



Well, awalnya saya sedikit ragu untuk mencoba bedak dari face on face, di karenakan muka saya yang sedang break out di T-Zone. Ditambah lagi bedak ini adalah two way cake, perpaduan bedak dengan foundation. Berbekal rasa penasaran dan pesan dari dokter kulit saya "yang penting ngga males cuci muka, pasti ngga akan tambah parah" I give a try on this product.

Terdapat 5 varian warna untuk Two way cake dari  face on face, Charmy Pink, Silky White, Vanila Beige, Natural Yellow, Tropical Begie. Mine is Silky White. Pertama kali saya langsung berasumsi bakal terlalu putih untuk wajah saya, dan saya bakal seperti orang yang pake topeng karena warna yang tampak di pan cukup putih. Tapi ternyata warna ini blend perfectly in my face. Sampai sekarang saya masih heran, masa iya saya masuk di shade warna ini. Jadi buat kalian yang mau membeli produk ini saran saya cobalah langsung, karena warna di pan kadang menipu. Produk ini di bandrol seharga Rp 28.000,- di pasaran.

swatch silky white

Sudah 2 minggu saya mengunakan produk ini, padahal sebelumnya saya cuma pake bedak tabur kalo ngantor atau kuliah. Karena ini adalah bedak  two way cake jadi bisa di pakai dengan spon basah atau kering. Untuk coverage yang lebih prima, misal mau pesta, pacaran, menghadiri kawinan mantan pacar saya bisa mengaplikasikan dengan spons basah, jadi ngga perlu pake foundation lagi, cukup lumayan lah untuk mengapus "noda dosa" di wajah saya tanpa bantuan concealer.

Nah kalau untuk acara nongrong-nongkrong cantik, ngopi, nonton atau main ke toko buku siapa tau ketemu calon gebetan saya bisa mengaplikasikan dengan spons kering, memang sih coverage-nya ngga sekece kalau di aplikasian pakai spons basah, tapi hasil akhir akan tampak lebih natural.

cara pakai dan komposisi bahan
Setelah 2 minggu saya coba, bedak ini ngga menambah jumlah populasi jerawat saya baik itu berupa papula maupun postula (jerawat bernanah/bermata). Bedak ini juga ngga menimbulkan rasa gatal atau panas di wajah saya. Tapi jangan berharap hanya dengan pake bedak ini jerawat hilang ya, ini cuma bedak bukan obat jerawat :p

Tapi kayaknya saya mau mengistirahatkan muka dari bedak two way cake, hati kecil saya ngga bisa bohong, kalau saya lebih mencintai bedak tabur. Since two way cake face on face ngga berpengaruh buruk pada kondisi kulit saya, kelihatannya saya bakal secepatnya mencoba bedak tabur dari line cosmetic ini.




Blush On


Untuk line blush one face on face punya dua varian warna Blooming Rose dan Natural Glow. Mine is Blooming Rose.  Warna di pan nya cakep banget, semacam soft frosty pink. Yang bikin saya takjub ketika nyolek pannya, blush on ini ngga powdery. Pigmentasinya juga bagus, beberapa kali swipe sudah keluar warnanya. Jarang-jarang ada blush on seharga Rp 22.500,- dengan kualitas seperti ini.

swach di tangan

Untuk ketahannanya dia bisa bertahan dari jam 08.00 - 13.00 tanpa tuch up di ruang ber AC, bagian pipi masih mulus. Tapi kalo emang mau berpanas-panas ria sekitar 2-4 jam. 
Yang saya suka blush on ini mate, sehingga ngga terlalu gonjereng kalo di pake di siang hari. Cocok untuk no make up look. 

Walaupun kemasan blush on ini dari plastik, tapi cukup kokoh dan sangat traveling-friendly. Kecil dan langsing, sehingga mudah masuk di make up punch tanpa memakan tempat. Pan nya walau tidak terlalu besar cukup nyaman untuk manuver blush brush.

Btw, saya jadi penasaran dengan varian warna Natural glow, kayaknya bakalan cocok dengan kulit saya yang punya undertone warm.

buat yang mau ngecek komposisi

Selayang Pandang

Kemarin iseng-iseng saya nyolek eye shadow Face on Face punya temen dari seri Natural Glow, warnanya pigemented dan ngga powdery. Dan sukses bikin pengen, hikss. Coba deh kalo Face on Face bisa ngeluarin seri palette make up yang terdiri dari blush on dan eye shadow, we can get everything in one place.  Buat update info terbaru tentang produk ini bisa main ke Facebook Page Face On Face Indonesia atau catch up di Twitter  @FaceOnFaceID .

Selasa, 12 Februari 2013

Ranee Cream Eye Shadow

  2 comments    
categories: 




bonjour belle !!

Lama ngga update blog, ada yang kangen ngga sama saya ? #mintaditimpuk.
Secara mendadak bulan Desember kemarin saya daftar kuliah dan sekarang saya ngga punya hari libur, Senin-Jumat jadi Kuli, Jumat-Minggu Kuli(ah).  Cukuplah curhatan saya kali ini, let's move to the Ranee cream eye shadow

Sudah ada yang pernah mencoba eye shadow cream ? Untuk yang sering menjelajah brand brand luar negri pasti sudah ngga asing lagi. Tapi kali ini saya ngga akan membahas tentang eye shadow cream dari brand mananegara. Cukup yang lokal saya, jangan heran sekarang ini brand kosmetik Indonesia juga ngga kalah inovatif. 

Tanpa berpanjang lebar, Brand Ranee adalah salah satu brand kosmetik Indonesia keluaran PT.  Multi Rona Anugrah - Sidoarjo, memang sih gaungnya belum begitu terdengar. Tapi saya yakin deh kalo kalian sering main ke monita, mirota, gardena, taman lawang dll, pasti kalian dengan mudah bisa menemukan outlet brand kosmetik ini.



Dan nilai plus dari kosmetik Ranee adalah BA-nya yang super ramah dan baik hati bernama mbak Isti di outlet Sami Luwes, Solo. Saya sering dapet sesi make over gratis sambil ngobrol gemes dan icip icip produk - produk dari brand Ranee. Padahal purchase saya ngga pernah lebih dari 40 ribu.

Untuk line cream eye-shadow Ranee punya dua pilihan warna. Sepertinya brand kosmetik di Indonesia males mikir nama yang unik untuk tiap kreasi warnanya, brand Ranee pun tidak memberi nama pada 2 varian warna dari cream eye-shadow nya.Kalau boleh saya sebut, pearly white dan pearly brown. Mine is pearly brown.

Ini tipikal cream eye sahadow yang bisa juga di jadikan base untuk warna lain. Dan saran dari BA-nya, mbak Isti, kalo kita sedang terburu-buru, cukup pake cream eyeshadow ini di eyelid dan baurkan eye shadow bubuk  warna gold di sekitar crease, jadi deh make up singkat. Kalo pun lagi males saya kadang hanya pake cream eye shadow ini di eyelid dan siap pergi ke wedangan.
Lumayan lah memberikan sedikit dimensi di mata saya yang kata beberapa orang mono-lid.

Sataying powernya saya bilang bagus, dia bisa bertahan over 6 hour di ruang ber AC, kalo untuk panas-panasan antara 3-5 jam. Sedikit yang bikin saya gedek adalah agak susah di bersihkan dengan facial wash. Jadi perlu pake milk cleanser / eye remover sebelumnya.

Eye cream ini tidak berbau dan berasa. Ngga seperti cream eye shadow dari bran V*va. Mungkin karena harga yang beberapa kali lipat lebih mahal. Tapi manurut saya masih cukup ekonomis, I bought it for Rp 18.900,-. Isinya juga lumayan banyak 3 gram. Ngga tau deh habisnya kapan.

Untuk packaging nya cukup menyenangkan. Dengan tutup transparan memudahlkan kita melihat warna apa yang ada di dalamnya tanpa perlu membuka tutup. Tutupnya pun menyatu dengan body pembungkus eye shadow cream, jadi ngga mungkin hilang (keculai patah). Diametenya cukup lumayan untuk manuver jari tangan saya. Karena yang namanya cream eye shadow lebih enak di applay pake tangan.
Kayaknya saya bakal tambah koleksi cream eye shadow yang pearly white dalam waktu dekat, lumayan bisa multi fungsi jadi base juga :P

Kalo kamu pengen makeup mata yang simpel, awet dan tahan lama. Cream eye shadow bisa jadi pilihan mu.


Swatch :: 3x - 2x - 1x



Swatch :: 3x - 2x - 1x

Pro's

  • Cheep
  • Fragrance free
  • Good staying power
Con
  • Only have two color shade