"Once you have traveled, the voyage never ends" (My Mom)
Setelah trip terakir saya ke Pulau Sempu ( HERE ) saya mulai rindu adrenalin rust ketika harus apply ijin ke orang tua untuk kembali membolang. Hampir 80% ijin (insya Allah) saya kantogi, tapi tetep kan harus persiapan matang gimana penyampaian yang baik supaya di approve.
Bukan tempat tujuan yang jadi main point dari setiap acara trip saya, because every journey has their own story. Tujuan kali ini adalah bukit Menoreh, lokasinya sekitar 40 km dari Kota Jogja, atau 25 km dari Kota Magelang. Di bererapa tulisan di dunia maya di klaim sebagai :: suatu tempat yang exotis dengan pemandangan perbukitan dan ke asrian alam dan kita dapat menemukan pemandangan perbukitan yang bagus dari atas bukit Menoreh. Beberapa teman yang sudah pernah kesana pun mengatakan, kalau sedang cerah kita bisa melihat view candi Borobudur dari atas puncak Suroloyo (nama puncak dari bukit Menoreh).
Tanggal 22-23 September menjadi hari eksekusi perjalanan ke bukit Menoreh. Pasukan kali ini terbagi menjadi 2 kloter, ala-ala jama'ah haji. Kloter pertama mulai membelah terpaan angin malam, start dari rumah saja pukul 20.00 WIB. Perjalanan santai yang menyenangkan, saking santainya kami sempat "wedangan" dulu di daerah klaten, dilanjut numpang tidur-tiduran di depan alfamart di depan RSUD Sleman, sambil menunggu kloter ke 2 yang hanya berangotakan 2 orang.
Minggu, 23 September 2012, sekitar pukul 1 dini hari, setelah kedatangan 2 orang dari kloter ke dua, kami mulai mengeber motor menyususri jalanan yang lenggang. Beberapa kali kami berpapasan dengan para pemuda yang mabuk sambil mengendarai motor, mungkin mereka sudah siap menghadap penguasa #abaikan. Dan saat sudah sampai kompleks candi Borobudur, kami pun bebepara kali harus putra balik karena salah jalan. Maklum hanya seekor dari total 10 orang di rombongan saya yang pernah ke bukit Menoreh, dan lagi jalan malam cukup "manglingi".
Ketika sudah ada di jalan yang benar, membelah malam dengan keadaan gelap gulita dan gerimis kencang, serius jalan menuju kesana berupa jalan kampung tanpa lampu penerangan, kondisi jalannya pun sangat memprihatinkan. Ditambanh dengan beberapa teman, dan saya sendiri mendapat sambutan dari "penghuni dusun". WOW!
Kami pun sampai di kaki bukit Menoreh, kira-kira pukul 3 dini hari. Sepi, hanya rombongan kami dan satu rombongan lain yang mengunakan mobil, menilik dari plat AB sekiranya mereka rakyat Jogjakarta. Udara yang dingin membangkitkan naga naga di perut, ada sebuah warung, tapi masih tutup. Seorang teman saya yang dulu pernah main ke sini iseng mengetok pintu warung yang tertutup. Dengan basa basi level advance, kurang lebih beginilan reka ulang percakapannya ::
A : "Pak, njenengan kemutan kulo ? Yang tahun kemarin dateng ke sini, ya jam segini pak ?"
B : "Oalah, iya mas, kok ya berani beraninya jam segini ke sini, orang sini aja ngga berani lho keluar rumah jam segini"
Walalalala, segitu seremnya ya, percakapan selanjutnya out of my radar, karena saya langsung mosisi pewe di parkiran motor untuk tidur, menusul 3 orang teman saya yang sudah duluan bobok gemes di sana.
Beberapa saat kemudian, hasil rayuan maut ke bapak pemilik warung mebuahkan hasil, teman saya Kak Reza Bebek membawakan beberapa gelas susu ke arena bobok pewe. Sedangkan yang lain sibuk membuat api untuk memanaskan ayam bakar, bekal kita dari Solo. Kece kan bawa bekal dari rumah ??
Perut kenyang, mata segar, kita mulai menapaki tangga menuju puncakn suroloyo, sayangnya ada seorang teman yang lagi ngga enak body, mual, pusing, dan terakhir baru sadar kalo diare, jadi dia memisahkan diri dari rombongan, untuk bercinta dengan wc.
arena parkir dan bobok pewe |
uki sejujurnya sedang menyemangatin dirinya sendiri |
suspek diare & nyit-nyit |
Puncak Suroloyo |
view si sekeliling puncak suroloyo |
view dari puncak suroloyo, yang berselimut kabut |
jalan akses masuk ke bukit Menoreh, tanpa ada lampu. |
Imunisasi dulu ban motor anda |
aspalnya PHP |
Kali ini medan yang ditapaki adalah tangga, lumayan tidak menulitkan, tapi tetap melelahkan dan dingin. Saran saya besok kalo kesini bawa pacar/suami, biar ada yang bisa di peluk peluk, untuk yang jomblo, bisa membawa kompor gas sebagai subsitusi, lebih anget malahan.
Setelah puas berdingin ria di bukut Menoreh, kami kemabali mengeber motor menuju bukit Manohara. Kenapa dinamakan Manohara ?? karena Manohara jadi naik daun setelah di siksa Pangeran di negri jiran, olalala BIG NO. Alasan logisnya, karena bukit ini terletak di kawasan Hotel Manohara. View yang kita dapatkan di Bukit Manohara, konon adalah candi Borobudur dengan sangat jelas. Yapastinya jelas, karena bukit ini hanya terletak beberapa kilometer dari Candi Borobudur.
Tapi sayang, kita datang terlalu siang, gagal menjemput sang fajar, alhasil kita hanya kleteran di tempat parkir, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Solo, via Selo, Boyolali, sambil melihat kokohnya Gunung Merapi.
Saat duduk di kursi pembonceng, banyak godaan yang terjadi salah satunya NGANTUK, here some tips to beat sleepiness ::
1. Mengobrolah dengan teman semotor anda, Ini cara yang paling efektif, bisa cerita konyol, curhat galau, cerita mistis, apa ajalah. Kalo teman semotor anda teralu pendiam, pemalu, terlalu cool, atau sedang sakit gigi, lebih baik anda bernyanyi sepanjang jalan. Kalau anda tetap memutuskan ngobrol sendiri sih juga ngga masalah, resiko di tanggung penumpang.
2. Berterus terang. Bukan cuma hubungan percintaan yang butuh keterus terangan, tapi ini juga berlaku pada hubungan pergoncengan naik motor. I experience by my self, saya ngantuk tingkat dewa, karena sungkan sama yang ngeboncengin saya, saya diem diem kece. Di suatu tikungan di daerah Selo, saya nyaris njlungup (anyone know apa bahasa indonesianya njlungup ?), untung teman yang ngeboncengin saya pengertian "kalo ngantuk pegangan aja". Dalam hati "nyawa udah di ujung tanduk, udah ngga jadi ngantuk". Dan akibat nyaris njlungup itu, saya masih deg-degan walau sudah sampai di rumah.
3.Berdoa. Udah ngga ada cara lain yang lebih afdol untuk mengalahkan rasa ngantuk. Berdoa saja agar selamat dunia akhirat. :P
Full Team (minus Rudi) |
Full Team (minus Toye) |
Full Team (minus Bebek) |
Tetap sehat dan tetap jalan-jalan, See You in the next trip !
uuuuu kasian yang kena diare *pukpuk* *blushing*hihihi
BalasHapusKode ya yos ??? langsung di sampikan ke yang bersangkutan aja dehhh
Hapus