A smile is the light in your window that tells other that there is a carring (Denis Waitley)
Di tengah obrolan panjang tentang rencana destinasi liburan mendatang di sebuah pojok wedangan kota Solo diantara guyonan-guyonan tidak berarah mendadak tercetus ide untuk berbagi. Karena kebahagiaan tidak akan berarti tanpa di bagi, dan bahagia adalah hak semua makhluk di bumi.
Akhirnya di sepakati, kita kumpulkan dana seiklasnya dari kocek kita masing-masing, kalau ada sodara, teman, kerabat atau sipalah yang mau membantu, saya dan teman-teman dengan senang hati menerimanya. Tidak ada target yang di pasang, berapapun hasilnya itu bentuk keperdulian kita pada sesama. Karena keperdulian tidak di ukur dengan uang.
Akhirnya di sepakati, kita kumpulkan dana seiklasnya dari kocek kita masing-masing, kalau ada sodara, teman, kerabat atau sipalah yang mau membantu, saya dan teman-teman dengan senang hati menerimanya. Tidak ada target yang di pasang, berapapun hasilnya itu bentuk keperdulian kita pada sesama. Karena keperdulian tidak di ukur dengan uang.
Di hari senin yang cerah, saya dan teman-teman bergegas mendatangi pantia asuan kusus balita. Di depan, kami sudah di sambut balita-balita lucu yang asik bermain di playground. Masuk ke dalam banyak box bayi berjejalan di sebuah ruangan. Bayi-bayi mungil ini tidur dengan nyenyak, menikamti damainya hidup. Ada kakak-kakak volunteer yang siap siaga menjaga adik-adik bayi ketika meraka mendadak mengis di antara tidur lelapnya.
arsen, on of the baby in panti |
Sebelumnya beberapa teman sudah mensurvey kebutuhan di panti ini. Dari susu bayi, selimut dan masih banyak lagi. Beruntung dana yang kami dapatkan lumayan fantastis, jauh di atas perkiraan kita. Acara menyusun daftar belanja dan kelelahan antri di kasir yang mengekor karena bulan puasa terbayar dengan senyum manis mereka. Rasanya tidak putus putus mulut ini ingin bersyukur, atas nikmat yang selama ini tidak saya sadari. Tidur nyenyak di kamar yang nyaman walaupun tidak mewah, orang tua yang sayang dan penuh perhatian. Saya merasa tertampar.
Hati saya jadi tergelitik, Solo, sebuah kota yang ada di pulau jawa dengan fasilitas bandara, jalur kereta api dan jalur darat yang memadahi saja banyak anak yang terlantar, bagiaman dengan anak-anak di daerah terpencil. Bisa jadi sebetulnya banyak bantuan tetapi terkendala kondisi geografis yang jauh akhirnya masyarakat urung berdonasi. Benar saja, rasa penasaran saya terjawab dari sebuah video yang saya temukan di You Tube, tentang anak-anak di pulau Nias yang menderita gizi buruk, miris rasanya melihat keadaan mereka, melihat orang tua yang menangis tidak berdaya menyaksikan penderitaan anak-anaknya. Indonesia sudah merdeka sejak puluhan tahun lalu, tapi ada sebagian rakyatnya yang belum "merdeka" dari gizi buruk.
Crap! NO ONE CARE ??
Definitely not, ada sebuah program dengan tajuk Tango Hand in Hand yang memang di khususkan untuk anak-anak Nias. Program ini adalah perluasan dari program Tango Perduli Gizi Anak Indonesia (TPGAI) yang telah di jalankan sejak tahun 2010, yang memang menitikberatkan pada pemulihan gizi anak-anak di Indonesia.
Hiks, Kita bisa bantu apa, saya cuma anak kuliahan dengan uang yang cekak
Single step can make a huge differences, kita bisa mendonasikan buku dan mainan layak pakai. Coba deh kita tengok di gudang rumah kita, biasanya masih ada banyak buku dan mainan layak pakai milik kita, adik, kakak, atau keponakan. Mungkin buku dan mainan layak pakai yang teronggok di gudang ngga berarti apa-apa buat kita, tapi itu bisa mengukir senyum adik-adik kita di Nias.
Sampai kapan program Hand in Hand ini berlangsung trus dikumpulin kemana?
Program Tango hand in hand with female daily akan berlangsung selama sebulan, sampai dengan tanggal 30 Agustus 2013. Donasi berupa buku dan mainan layak pakai bisa di kirimkan ke Gd. OT (Lingkar Luar Barat kav 35-36, Jakarta Barat) atau bisa juga ke kantor Female Daily Network (Kemang Raya No. 2 Jakarta Selatan). Come on, masih ada 2 minggu dari sekarang.
Kalau kamu masih berfikir dua kali untuk mengirimkan donasi, let me told you, banyak anak-anak Nias yang kondisinya memprihatinkan. Tidak sedikit dari mereka yang tidur dengan binatang piaraannya, semisal babi. Dengan kondisi seperti itu tidak heran masih banyak anak kekurangan gizi di Nias. Saya, kamu, atau siapapun yang membaca postingan ini, kita lebih beruntung dari mereka, kita tidur di tempat yang nyaman, gizi terpenuhi bahkan masih bisa mengakses internet. Tidakkah kita bisa membagi keberuntungan kita untuk senyum mereka?, because together we can make them smile in simple way.
Referensi : Tabloid Cleopatra di akses 16 Agustus 2013 ( from here )
semoga kelak akan mendapatkan balasannya :D
BalasHapusnice share :)
Aamiin, terimakasih sudah mampir ^^
Hapus