Selasa, 27 November 2012

Beach Camp :: menggagahi pantai Sondak, Pok Tunggal & Siung


“Our memories of the ocean will linger on, long after our footprints in the sand are gone.”
 (My Mom, 52 Th)

Full Team, Solo, Jakarta, Surabaya (minus saya dan nyit2 yang lagi mandi)

Tidak tau sejak kapan saya mulai jatuh cinta dengan pantai dan laut, mungkin trip ke Karimunjawa tahun 2010 silam merupakan trigger point untuk saya, menegaskan betapa saya merindu suara deburan ombak, dan sapuan halus pasir pantai di kaki saya.

That's why, ketika ada tawaran beach camp, saya ngga berfikir panjang untuk mengiyakan. Dan yang special, trip kali ini ngga hanya ada para travel-mates dari Solo, tapi ada juga temen-temen dari Jakarta dan Surabaya, semacam squad Sempu reunion.

Kesibukan yang bermacam-macam membuat saya dan teman-teman dari Solo harus berangkat dalam 2 kloter. Kloter sore dan malam. Kloter sore ada 4 orang dengan 2 motor and I'm one of them. Kita berempat bersepakat berangkat jam 2, tapi karena saya ngaret, we just strated the trip at 3pm.
Kali ini kita memilih rute Solo – Sukoharjo – Wonogiri  - Wuryantoro – Eromoko – Pracimantoro - Wonosari.

Sebetulnya meeting point dengan Mbak Titi dan the gank di pantai sondak, tapi teman saya Reza "bebek" is dying to see sunset di pantai Pok Tunggal, akhirnya kita belok kompas menuju pantai Pok Tunggal dulu baru kemudian ke pantai Sondak. And the good news is, kita cuma berhasil menangkap sunset di pantai Pok Tunggal sekitar 5 menit.

Menjelang gelap, kita sampai di pantai Sondak, teman-teman dari Jakarta dan Surabaya sudah berkumpul, glad to see them again. Ngga ada acara yang pasti, kita cuma mendirikan tenda, masak, dan ngobrol. FYI : karena pantai sondak sudah bukan pantai "perawan", kita tidak terlalu kesulitan, banyak warung-warung di sekitar tempat kita ngecam, untuk urusan ke belakang dan sholat, semua tersedia. Jadi ini semacam piknik lahhh.

There is a special moment I think, Indrawan (Surabaya) berulang tahun tepat di saat kita ngecamp. Mbak Titi, sesepuhnya bacpacker tenyata sudah menyiapkan sepotong Red Valet. Acara selanjutnya tiup lilin, colet coletan kue dan menceburkan Indrawan ke laut di malam hari.


Hidup terasa super selowww

Tidur beralaskan pasir, beratap langi dengan deburan ombak. NAGIH !









Ngga tau kenapa, acara liburan selalu berasa cepat, baru juga ngobrol sebentar dengan Citra dkk, pagi sudah menjelang. Rombongan Jakarta dan Surabaya siap-siap mengejar kereta ke kotanya masing-masing setelah  hari sebelumnya caving di gua pindul di lanjut ngecam.

Bujuk rayuan manis kami tidak berhasil membendung kepulangan mereka, yes it's time to say goodbye see you soon in another trip.

Para squad dari Solo pun melanjutkan menggagahi beberapa pantai di Wonosari yang searah dengan kepulangan kita. 

Pantai Pok Tunggal
Petunjuk Jalan yang seadanya

Pantai pok tunggal menjadi destinasi berikutnya, pantai yang indah dan lumayan masih "perawan". Tapi akses menuju pantai ini amat sangat memprihatinkan, jalan yang sempit dan terjal. Petunjuk pantainya pun juga hanya seadanya.

Pantai Siung
Pantai Siung, disini kami numpang shoat, makan dan leyeh-leyeh. Fasilitas di pantai ini cukup legkap, hampir menyerupai pantai sondak. Pantai ini di apit dua bukit di sebelah kanan dan kiri. Bukitnya cukup tinggi tetapi tidak terlalu terjal, view dari atas bukit, juwara (menurut saya), baik itu di bukit sebelah kanan maupun kiri.

Bukit di sebelah kiri

View dari bukit sebelah kiri

View dari bukit sebelah kiri

bukit sebelah kanan

Teman saya, Galih 22 th, lagi menggalau tentang kehidupan cintanya

Pemandangan dari bukit sebelah kanan



Rasanya tidak ada kata cukup untuk liburan, ini seperti candu yang membuat penikmatnya teradiksi.
Bagaimana dengan anda ??












Senin, 26 November 2012

Renee Blusher

  5 comments    
categories: 

bonjour belle !!



Siapa sih yang nggs suka lihat pipi merah bersemu, pencitraan yang tepat untuk wajah yang sehat dan romantic look. Tapi tidak semua orang beruntung di karuniai pipi yang merah bersemu alami, that's why some genius people create blush on / blusher

It's my 2nd blusher setelah Pixy Orange Salmon , setelah saya jamah selama 3 bulan-an lebih barulah saya tergerak untuk membuat review tentang blush on ini. ( alasan yang keren untuk bilang saya males :p )

Awalnya saya ngga ada niatan untuk merambah line cosmetic Renee, tapi karena BA Renee di salah satu swalayan di Solo super duper ramah dan baik hati, saya jadi tergerak untuk mencoba produk dari line ini. 



Blush on dari Renee hadir dalam 4 pilihan palet, and mine is #03. Selain di jual dalam bentuk palet (consist of 2 colors) blush on dari Rene juga di jual secara terpisah per warna. Kemasannya yang biru gelap membuat blush on ini tampak "kereng", saya pikir bakal gampang kotor, ternyata selama 3 bulan-an lebih, case nya masih cling. Blush on ini juga build in mirror yang besar, cukuplah untuk memuaskan hasrat touch up. Untuk kuas bawaanya sedikit lebih baik dibanding kuas bawaan pixy, lebih halus, tapi saya pribadi lebih memilih mengunakan brush saya sendiri.



  
 
Untuk pigmentasi, jauh di luar expektasi saya, ternyata blush on ini sangat pigmented. Bisa bertahan hampir 3-5 jam di dalam ruangan ber AC. Karena pigmentasinya yang baik, bila terlalu nafsu memulaskanya atau lupa menge-tap brush alhasil wajah kita bak korban KDRT. Sayangnya blush on ini sangat powdery, serbuk terbang ke mana-mana. Untuk saya sih ngga masalah, toh produk ini hanya di bandrol seharga Rp 30.250,-. Cukup ekonomis kan di banding NARS atau MAC yang di bandrol di atas 200 ribu.

Tercantum expired date



gabungan kedua warna - warna yang bawah -wrana yang atas

hasil nempok di muka saya :p




Pro's
  • Cheep, arund Rp 30,250,- / $ 3
  • Have a good pigmentation and staying power
  • Come in various color, you can also buy it in single color
  • Build in mirror
  • BA-nya super ramah dan helfull (can I included it as a strange point from this product ? )
  • Tercantum tanggal kadaluarsa product 
Con
  • Super powdery

Rabu, 14 November 2012

Garnier Self - Heating Sauna Mask

  6 comments    
categories: 
bonjour belle !!



Lama ngga menjamah dunia per-blog-an yang semakin cetar membahana, walalalala bahasanya.

Kali ini saya kembali datang dengan masker favorit saya. Garnier Self - Heating Sauna Mask.
Produk ini sudah lumayan lama beredar di Indonesia Raya. Penasaran, saya melakukan beberapa riset kecil tentang kegunaan masker ini, setelah dapat Info dari beberapa bloger, bahwa masker ini cocok untuk kulit berminyak, saya langsung bergerak mencari produk ini di pasaran.

Untungnya produk ini mudah di temui, bukan hanya swalayan besar saja yang menjualnya, kadang beberapa minimarket yang sudah makin menjamur juga menyediakan varian masker ini, walaupun lebih jamak kita temui varian Garnier masker dari varian lemon. 

Yang membuat saya terkagum kagum adalah sensasi hangat ketika masker ini menempel pada kulit kita, pada petunjuk pemakaian di anjurkan hanya di pakai selama 3 menit, tapi dasar saya ngga mau rugi, kalo cuma 3 menit kok rasanya kurang ngefek, akhirnya saya molorin sampe 10 menit.Alhamdulilah tidak terjadi suatu yang buruk pada wajah saya.

Dalam deskripsinya,masker ini mengklaim, "Kulit anda akan terasa bersih dan kelihatan tidak berminyak. Kulit terasa segar murni selama 7 hari", dan saya pun membuktikannya. Hari berikutnya setelah pemakaian masker ini muka saya less oily. Begitupun beberapa hari kedapan, tapi menurut perhitungan saya tidak sampai 7 hari deh. 



Untuk harga kisaran Rp 13.000,- (but I only paid for Rp 9.9000,- because I get some discount ) saya cukup puas dengan masker ini. Apalagi masker ini cukup praktis, tinggal di templokin ke muka tanpa harus meracik dan meramu adonan terlebih dahulu.

Dalam aturan pakai di kemasan, masker ini memang terbagi jadi 2 bagian, jadi bisa digunakan 2 kali. Tapi untuk saya, satu bagian itu saya gunakan untuk 2 kali, jadi total masker ini bisa saya gunakan 4 sampai 5 kali.
Biasanya saya klip pakai klip kertas untuk memudahkan pemakainan berikutnya.


Untuk teksturnya, masker ini cukup lembut dengan konsistensi yang sedikit pekat. Masker ini tidak mengiritasi mata saya, seperti halnya ovale facial mask yang sudah pernah saya coba dahulu, yang selalu sukses membuat mata saya merah ataupun meneteskan air mata saat mengunakannya. Selain itu masker ini cuka memiliki wangi yang segar.



                           Pro's                                                                      
  • Cheep and easy to get 
  • It really works to reduce oil in my face
  • Doesn't make may face dry or irritating

Kamis, 08 November 2012

Mustika Ratu Oxigenanted Spray

  7 comments    
categories: 

bonjour belle !!



Dulu banget, 3 tahunan yang lalu sempet iseng iseng beli face mist ini. Alesannya, dulu sempet di dandani buat wisudaan SMA, dan MUA nya pake face mist ini, iseng saya tanya kegunaannya, maklum jaman segitu saya masih polos belum kenal dunia per-gincu-an. Katanya ini untuk melembabkan dan menyegarkan wajah. Beberapa waktu berlalau, saya belanja bulanan sama Ibu dan kebetulan nemu produk ini, yaudah saya comot aja.

 Produk ini udah saya repurchase 6x. Alesannya, enak aja kalo panas panas ria bisa main semprot semprot ke wajah. Kalau acara super padat merayap, produk ini cukup membantu buat touch up dan bikin kita kelihatan fresh. Wajah tinggal di bloat pake bloating paper, semprot-semprot face mist ini, tempelin compact powder, jadi deh wajah segar.



Pertama kali beli produk ini masih di kisaran harga 30 ribu sekian, sekarang produk ini di bandrol sekitar 42 ribu. Sayangnya ngga semua counter / supermarket menjual produk ini, sedikit sulit di dapat. Padahal packanginya super slim, easy to carry dan tutupnya ngga gampang copot. Cocok banget yang penegn menjajal ber- face mist -ria

Tapi semenjak 6 bulan yang lalu saya stop pake produk ini, alesannya, muka saya jadi bruntusan setelah pake produk ini. Padahal face miss ini udah setia menemani saya hampir 3 tahun.


Cara pakai dan komposisi


Pro's

Mudah di dapat, ngga perlu PO
Good packaging
Harga terjangkau


Con
6 bulan terakir bikin saya bruntusan (but it my skin problem, not this face mist faults)